Rabu, 02 Oktober 2013
Minggu, 29 September 2013
Makalah Tentang Kapasitor, Resistor, Dioda
KATAPENGANTAR
Rasa syukur yang sangat mendalam, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
sehingga melalui rahmat-Nya yang tiada terkira tugas makalah saya dengan judul
“Dioda, Kapasitor, Resistor” ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Dioda, Kapasitor, Resistor” dan sengaja
dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat
dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.
Penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada Dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat
menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Penulis : Andi Rahman
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I Pendahuluan................................................................................................... 1
1.1.
Latar belakang.....................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah
............................................................. 2
1.3.
Tujuan
................................................................................
2
1.4.Manfaat
..............................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1.
LATAR BELAKANG
Kita
sehari-hari mungkin suda banyak mendengarkan kata dioda,kapasitor,esistor.
Tetapi masih banyak yang kita tidak ketahui dan memahami yang bagaimana itu
model dari sebuah dioda,kapasitor,transistor, dan di mana alat-alat tersebut
baik dari segi defenisinya, fungsinya, dan jenis-jenis alat tersebut.
Untuk
itu kita perlu memahami dan mempelajari dengan baik dan teliti agar kita dapat
mengetahui tentang alat-alat tersesbut, sehingga dapat bermanfaat bagi diri
kita sendiri.
I.2. RUMUSAN
MASALAH
dalam makalah ini ada beberapa
masalah yang harus dibahas dan diuraikan secara jelas:
I.2.1.
Masalah Dioda
I.2.2.
Masalah Kapasitor
I.3.3.
Masalah Resistor
I.3.
Tujuan
I.3.1.
untuk mengetahui definisi dioda, resistor,kapasitor dan resistor.
I.3.2.
mengetahui fungsi sebuah dioda,kapasitor,kapasitor.
I.3.3.
Ingin mengetahui jenis-jenis dioda,kapasitor,resistor.
1.1.
DIODA
A.
Pengertian
Dioda
Dioda adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama sebagai penyearah. Bahan tipe-p
menjadi sisi anode sedangkanbahan tipe-n menjadi katode.
Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, dioda bisa berlaku sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode mendapatkan tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan tegangan negatif) Berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian anode mendapatkan tegangan negatif sedangkan katode mendapatkan tegangan positif). Kondisi tersebut terjadi hanya pada diode ideal-konseptual.
Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, dioda bisa berlaku sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode mendapatkan tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan tegangan negatif) Berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian anode mendapatkan tegangan negatif sedangkan katode mendapatkan tegangan positif). Kondisi tersebut terjadi hanya pada diode ideal-konseptual.
B. Macam-macam Dioda
1.
Dioda Cahaya
Dioda
cahaya atau lebih
dikenal dengan sebutan LED (light-emitting diode) adalah suatu semikonduktor
yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan
maju. Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi.Warna yang dihasilkan
bergantung pada bahan semikonduk tor yang dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat
atau inframerah dekat
2.
Dioda Zener
Dioda yang biasa tidak akan mengijinkan
arus listrik untuk kemampuan
3. Dioda Varactor
disebut
juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang
berubah-ubah jika diberikan tegangan. Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip
dioda Zener. Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana
dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya.
Jika tegangan tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan turun. Dioda varikap
banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan
suara (Audio).
1.
Bias Maju Dioda
Gambar di
samping gambar karakteristik dioda pada saat diberi bias maju. Lapisan yang
melintang antara sisi P dan sisi N diatas disebut sebagai lapisan deplesi
(depletion layer), pada lapisan ini tejadi proses keseimbangan hole dan
electron. Secara sederhana cara kerja dioda pada saat diberi bias maju adalah
sebagai berikut, pada saat dioda diberi bias maju, maka electron akan bergerak
dari terminal negative batere menuju terminal positif batere (berkebalikan
dengan arah arus listrik). Elektron yang mencapai bagian katoda (sisi N dioda)
akan membuat electron yang ada pada katoda akan bergerak menuju anoda dan
membuat depletion layer akan terisi penuh oleh electron, sehingga pada kondisi
ini dioda bekerja bagai kawat yang tersambung.
2.
Bias Mundur Dioda
Berkebalikan
dengan bias maju, pada bias mundur electron akan bergerak dari terminal
negative batere menuju anoda dari dioda (sisi P). Pada kondisi ini potensial
positif yang terhubung dengan katoda akan membuat electron pada katoda tertarik
menjauhi depletion layer, sehingga akan terjadi pengosongan pada depletion
layer dan membuat kedua sisi terpisah. Pada bias mundur ini dioda bekerja
bagaikan kawat yang terputus dan membuat tegangan yang jatuh pada dioda akan
sama dengan tegangan supply.
1.2.
RESISTOR
A.
Pengertian Resistor
Resistor adalah salah
satu komponen elektronika yang pasif dan memiliki dua saluran yang didesain
untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan listrik
diantara kedua salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya, berdasarkan
hokum OHM. Resistor di lambangkan dengan R, fungsi utama pada Reistor adalah
untuk menahan arus listrik. Satuan dari Resistor dinyatakan dalam (OHM) yang
lambangnya OMEGA (Ω). Pada Resistor biasanya terdapat empat gelang warna,
gelang pertama dan kedua menujukan angka, gelang ketiga adalah faktor
kelipatan, sedangkan gelang yang keempat menunjukan toleransi hambatan.
Berdasarkan nilai tahanan/hambatan/resitansinya, secara umum ada dua jenis
Resistor, yaitu: Resistor tetap (Resistor yang nilai resistansinya tetap) dan
Resistor yang resistansinya bisa diatur, baik manual dengan tangan maupun yang
diatur otomatis oleh cahaya dan suhu.
Berbagai
macam resistor tetap beserta lambangnya
Cara
kerja resistor adalah membatasi arus listrik yang akan mengalir ke suatu
komponen elektronik. Semakin besar arus yang diinginkan maka nilai resistansi
seuatu resistor harus semakin kecil, sebaliknya apabila kita menginginkan arus
yang kecil, maka nilai resistansi resistornya harus semakin besar juga.
B.
Fungsi
Resistor
1.
Sebagai pembagi Arus/Tegangan.
2.
Sebagai Penurun Tegangan.
3.
Sebagai Penghambat Aliran Arus Listrik
C.
Bentuk Fisik
Resistor
a.
Contoh bentuk fisik dari variable Resistor jenis
Trimpot.
b.
Contoh bentuk fisik dari variable Resistor jenis
Potensio.
c.
Contoh bentuk fisik dari variable Resistor jenis PTC,
NTC, LDR.
1.
PTC :
(Positive Temperatur Coefisien)
Adalah jenis resistor non linier yang nilai
hambatannya terpengaruholeh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi
makin besar nilai hambatannya.
2.
NTC : Negative Temperatur Coefisien
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya
3.
LDR :Light Dependent Resistor
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang mengenainya makin kecil nilai hambatannya.
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang mengenainya makin kecil nilai hambatannya.
d.
Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3
jenis yaitu :
1.
Fixed Resistor : yaitu resistor yang hambatannya
tetap.
2.
Variable Resistor : yaitu Resistor yang nilai
hambatannya tidak linear karena pengaruh faktor.
3.
Resistor Non : yaitu resistor yang nilai hambatannya
tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan misalnnya suhu dan cahaya.
D.
Jenis-jenis
Resistor
a.
Resistor Berubah (variable), ialah sebuah
resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle
pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan
kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat
dan Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan
rangkaian (Printed Circuit Board, PCB).
b.
Resistor yang nilainya bergantung pada suhu atau
cahaya:
·
Resistor NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature
Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila
terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positife Temperature Coefficient),
ialah Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi
dingin.
·
LDR (Light Dependent Resistor), ialah
jenis Resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya
gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya
menjadi semakin kecil.
E.
Mengukur
Nilai Resistor
Dimulai dengan warna paling gelap
(hitam) lebih terang hingga warna paling terang(putih) Gambar urutan gelang
warna pada resistor :
Pedoman dalam menentukan urutan gelang warna
1.
Gelang pertama tidak berwarna hitam, emas, perak, atau
tidak berwarna
2.
Gelang terakhir ( toleransi ) jarak/spasinya lebih
lebar dibanding dengan jarak gelang yang lain.
3.
Gelang pertama dibuat lebih lebar dari yang lain,
4.
apabila spasi antar gelang jaraknya sama
Contoh
pembacaan kode warna resistor 4:
Gelang 1 = Coklat ( 1 )
Gelang 2 = Hitam ( 0 )
Gelang 3 = Merah ( 102)
Gelang 4 = emas ( 5 % )
Nilai resistor tersebut adalah : 10 X 102=
1000 Ω = 1 KΩ ± 5
F. Berikut
tabel gelang warna resistor :
Resistor 4 gelang warna
: gelang ke 1 dan 2 sebagai nilai satuan, gelang ke 3 sebagai pengali, dan
gelang ke 4 sebagai toleransi.
Contoh menghitung nilai resistansi dengan warna : merah, hijau, jingga, emas :
Nilainya : 2 5 103 ±5% = 25000 ± 5%
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 25000 ± 5%
= 5% x 25000 = 1250 ohm
= 25000 – 1250 sampai 25000 + 1250
= 23750 sampai 26250 ohm
Resistor 5 gelang warna : gelang ke 1, 2, dan 3 sebagai nilai satuan, gelang ke 4 sebagai pengali, dan gelang ke 5 sebagai toleransi.
Contoh nilai resistansi dengan warna : kuning, biru, hitam, jingga, cokelat :
Nilainya : 4 6 0 103 ± 1% = 460000 ± 1%
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 460000 ± 1%
= 1% x 460000 = 4600 ohm
= 460000 - 4600 sampai 460000 + 4600
= 455400 sampai 464600 ohm
Resistor 6 gelang warna : gelang ke 1, 2, dan 3 sebagai nilai satuan, gelang ke 4 sebagai pengali, gelang ke 5 sebagai toleransi dan gelang ke 6 sebagai koefisien temperatur.
Contoh menghitung nilai resistansi dengan warna : merah, ungu, biru, hitam, emas, cokelat :
Nilainya : 2 7 6 100 ± 5% 100 ppm = 276 ± 5% 100 ppm
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 276 ± 5%
= 5% x 276 = 13,8 ohm
= 276 – 13,8 sampai 276 + 13,8
= 262,2 sampai 289,8 ohm dengan koefisien temperature 100 ppm
Contoh menghitung nilai resistansi dengan warna : merah, hijau, jingga, emas :
Nilainya : 2 5 103 ±5% = 25000 ± 5%
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 25000 ± 5%
= 5% x 25000 = 1250 ohm
= 25000 – 1250 sampai 25000 + 1250
= 23750 sampai 26250 ohm
Resistor 5 gelang warna : gelang ke 1, 2, dan 3 sebagai nilai satuan, gelang ke 4 sebagai pengali, dan gelang ke 5 sebagai toleransi.
Contoh nilai resistansi dengan warna : kuning, biru, hitam, jingga, cokelat :
Nilainya : 4 6 0 103 ± 1% = 460000 ± 1%
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 460000 ± 1%
= 1% x 460000 = 4600 ohm
= 460000 - 4600 sampai 460000 + 4600
= 455400 sampai 464600 ohm
Resistor 6 gelang warna : gelang ke 1, 2, dan 3 sebagai nilai satuan, gelang ke 4 sebagai pengali, gelang ke 5 sebagai toleransi dan gelang ke 6 sebagai koefisien temperatur.
Contoh menghitung nilai resistansi dengan warna : merah, ungu, biru, hitam, emas, cokelat :
Nilainya : 2 7 6 100 ± 5% 100 ppm = 276 ± 5% 100 ppm
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 276 ± 5%
= 5% x 276 = 13,8 ohm
= 276 – 13,8 sampai 276 + 13,8
= 262,2 sampai 289,8 ohm dengan koefisien temperature 100 ppm
1.3.
KAPASITOR
A. Pengertian Kapasitor
kapasitor adalah komponen elektrik yang berfungsi untuk menyimpan muatan
listrik. Salah satu jenis kapasitor adalah kapasitor keeping sejajar. Kapasitor
ini terdiri dari dua buah keping metal sejajar yang dipisahkan oleh isolator
yang disebut dielektrik. Bila kapasitor dihubungkan ke batere kapasitor terisi
hingga beda potensial antara kedua terminalnya sama dengan tegangan batere.
Jika batere dicabut, muatan-muatan listrik akan habis dalam waktu yang sangat
lama, terkecuali bila sebuah konduktor dihubungkan pada kedua terminal
kapasitor.
Gambar Kapasitor
B. Prinsip Kerja Kapasitor
Pada kesempatan kali ini1 saya akan
mencoba membahas mengenai cara kerja dari kapasitor. Kebanyakan orang terkadang
masih bingung mengenai cara kerja dari kapasitor. Saya sendiri pada saat kuliah
juga beberapa kali berubah pemahaman tentang bagaimana sebenarnya kapasitor itu
bekerja. Seingat saya dulu pernah salah satu dosen bidang
elektronika mengatakan bahwa kapasitor itu tidak bisa dilewati oleh arus
searah dan oleh arus bolak-balik dianggap bagaikan seutas kawat. Sehingga pada
waktu itu saya dan teman-teman khususnya salah satu sohib saya yang senang
menganalisa rangkaian elektronika mempunyai pandangan seperti yang dikatakan
oleh dosen tersebut. Sampai saat ini juga saya masih sering menjumpai beberapa
orang yang menyimpulkan bahwa cara kerja kapasitor itu adalah seperti pendapat
di atas. Sebenarnya saya tidak menyalahkan sepenuhnya pemahaman di atas, hanya
saja setelah beberapa kali saya melakukan analisa terhadap kerja kapasitor
sesungguhnya tidak bisa kita simpulkan secara pasti seperti pendapat di atas.
Kapasitor itu bekerja sesuai dengan sifat atau karakteristik asli dari
kapasitor itu sendiri. Tidak membedakan apakah arus searah atau arus bolak
balik, yang pasti kapasitor hanya bekerja sesuai dengan karakterisitik yang
sebenarnya.
Kapasitor ditemukan oleh Michael
Faraday (1791-1867) dan dengan satuan farad. Komponen penyusun kapasitor itu
sebenarnya adalah dua buah plat sejajar yang dipisahkan oleh bahan dielektrik
(contoh : vacum, kertas, mika, keramik dll ) dan mempunyai sifat dasar bahwa
kapasitor itu bila dialiri arus listrik maka akan menyimpan muatan, pengisian
muatan itu terjadi selama kapasitor itu belum terisi penuh. Kemudian kapasitor
akan melakukan pelepasan muatan apabila polaritas tegangan dari terminal yang
dihubungkan padanya lebih rendah. Pelepasan muatan ini bisa saja terjadi
walaupun kapasitor belum terisi penuh selama adanya perbedaan polaritas. Sesuai
dengan aturan listrik bahwa arus listrik itu mengalir dari polaritas yang lebih
tinggi ke polaritas yang lebih rendah. Muatan yang tersimpan dalam kapasitor
dapat dihitung dengan rumus :
Q = C V
Dimana :
Q = Muatan listrik dalam Coulomb
C = Nilai kapasitansi dalam Farad
V = Nilai tegangan dalam volt
Nilai kapasitansi dihitung dengan rumus :
C = (8,85 x 10-12) (k A/t)
Dimana :
K = Konstanta dielektrik
Untuk bisa memahami secara meyakinkan mengenai cara
kerja kapasitor, mari kita pelajari beberapa kombinasi dari rangkaian kapasitor
di bawah ini.
1. Cara Kerja Kapasitor Pada Pengujian
I
Gambar sinyal saat pelepasan muatan lebih lama
Mari kita perhatikan gambar di atas, pada saat saklar SW1 kita hubungkan
dengan + supply 9V, maka kapasitor akan melakukan proses pengisian. Karena
tidak ada tahanan kapasitor C1 bisa terisi langsung dengan cepat. Kemudian saat
kita ubah posisi SW1 ke ujung R1 47K maka, kapasitor C1 akan melakukan
pelepasan muatan. Hal ini terjadi karena polaritas pada ujung R1 lebih kecil
dibanding dengan polaritas pada ujung terminal C1. Polaritas tegangan pada C1
adalah sesuai dengan supply pada waktu pengisian sedangkan pada R1 adalah 0
volt. Proses pelepasan muatan C1 bisa anda lihat pada gambar grafik di atas,
dimana pelepasan kapasitor berlangsung sedikit lama dikarenakan ditahan oleh
R1. R1 membuat arus yang mengalir pada saat pelepasan muatan menjadi kecil
sehingga proses pelepasan menjadi lebih lama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam suatu elektronika ketiga
komponen tersebut saling terhubung antara yang satu dan yang lainnya, dimana
sebua dioda berfungsi sebagai komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik)
mungkim memiliki saluran ketiga sebagai pemanans. Dan kapasitor untuk menyimpan
suatu energi / muatan listrik didalam medan listrik. Sedangkan resistor yaitu
komponen elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika
karena resistor berfungsi sebagai pengatur arus listrik. Jadi ketiga komponen
tersebut sangat dibutuhkan dalam pembuatan sebuah rangkaian elektronika.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat kekurangan maka kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya dapat menyempurnakan penyusunan
makalah peralatan elektronika ini sehingga dapat membantu penyusun dan
pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
1.Http://www.pragola-elektro.co.cc/2009/03/resistor-pada-dasarnya-semua-bahan.html2.
Coper, william D, 1994, instrumen elektronika dan
teknik pengukuran.
Langganan:
Postingan (Atom)